Minggu, September 09, 2012

Model Latihan Menendang Bola Menggunakan Rest Interval Meningkat dan Tetap


Model Latihan Rest Interval Meningkat
Model latihan rest interval adalah suatu bentuk latihan yang menekankan pada pengaturan waktu istirahat dalam setiap penyelesaian tugas. Model ini dikenal dengan istilah metode latihan berdistribusi. Lutan (1991:9) menjelaskan, “Metode berdistribusi yakni cara pengaturan tugas berlatih yang ditandai dengan penyediaan waktu istirahat cukup lama di antara setiap blok tugas gerak.” Berdasarkan penjelasan tersebut maka yang dimaksud dengan model latihan rest interval meningkat adalah cara pengaturan tugas berlatih yang ditandai dengan penyediaan waktu istirahat semakin lama semakin meningkat. Untuk contoh: tugas latihan dibagi dalam 3 set dengan masing-masing set sebanyak 10 kali melakukan latihan menendang bola ke gawang jarak 16,5 meter. Istirahat tiap set semakin lama semakin meningkat mulai dari 40 detik untuk set 1, 50’ untuk set 2, dan 60’ untuk set 3. 

Penggunaan model latihan rest interval dalam latihan keterampilan cabang olahraga yang dalam hal ini adalah kemampuan menembak ke gawang jarak 16,5 meter dalam permainan sepak bola didasarkan pada hasil penelitian Stelmach (1969) yang dikutip oleh Lutan (1991:22) bahwa, “Latihan berdistribusi memiliki skor sekitar 67% dan lebih besar dari kelompok yang menggunakan latihan padat.” Longman (1978) yang dikutip oleh Lutan (1991:29) menyatakan, “Latihan berdistribusi yang berlangsung dalam waktu yang cukup lama (lebih dari 3 bulan) menunjukkan pengaruh nyata bagi peningkatan keterampilan.” Hal ini berarti jika latihan dilakukan lebih dari tiga bulan maka hasil yang dicapai pun akan lebih baik lagi. Selanjutnya Kimble dan Bilodeau (1949) yang dikutip oleh Lutan (1991:27) menjelaskan bahwa, “Kian lama waktu istirahat di antara setiap trial menghasilkan performa yang lebih baik.” Hal ini berarti jika waktu istirahat tiap set lebih panjang maka hasil yang dicapai akan lebih baik. Namun demikian, pembagian waktu istirahat perlu mempertimbangkan waktu yang tersedia, banyaknya tugas tiap set dan banyaknya sampel penelitian.

Model Latihan Rest Interval Tetap
Model latihan rest interval tetap adalah suatu bentuk latihan yang menekankan pada pengaturan waktu istirahat yang tetap dalam setiap penyelesaian tugas. Untuk contoh: tugas latihan dibagi dalam 3 set dengan masing-masing set sebanyak 10 kali melakukan latihan menendang bola ke gawang jarak 16,5 meter. Istirahat tiap set tetap yaitu 60 detik untuk set 1, 60’ untuk set 2, dan 60’ untuk set 3.

Perbedaan yang jelas antara model latihan rest interval meningkat dan tetap adalah pada waktu istirahat tiap set pelaksanaan tugasnya. Hal tersebut diduga akan memberikan pengaruh yang berbeda terhadap penguasaan keterampilan ditinjau dari efektivitas dari kedua model latihan dan tingkat kelelahan yang ditimbulkan oleh kedua model latihan.

Penjelasan di atas memberikan gambaran bahwa kedua model latihan rest interval mempunyai kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Kelebihan model latihan rest interval meningkat salah satunya adalah koordinasi gerak akan terjaga karena tidak menimbulkan kelelahan yang berarti dan kelemahannya adalah jika tuntutan pertandingan lebih berat dari kondisi saat latihan maka akan mudah terjadi kelelahan. Sedangkan kelebihan model latihan rest interval tetap adalah cukup berat dan memberikan tantangan dan kelemahannya adalah koordinasi gerak akan terganggu karena kelelahan.